Gambar 1: Foto Bersama Penyematan Scarft

Pada Senin, 28 Oktober 2024 dimulai perjalanan peserta Pendidikan Dasar Wanapalhi (PENDAWA) ke XXV. Secara resmi dikukuhkan melalui proses Penyematan Scarf kepada 34 orang peserta yang digelar di Lapangan Laboratorium Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI). Ini adalah simbol resmi identitas menjadi Calon Anggota Wanapalhi.

Setelah prosesi penyematan yang penuh makna, peserta Pendawa XXV melakukan perkenalan diri kepada sesama calon anggota serta pengurus Wanapalhi untuk mempererat rasa persaudaraan. Suasana keakraban semakin terasa hangat seiring dengan antusias peserta dalam menjalin komunikasi. Momen ini juga ditandai dengan penyampaian motto untuk peserta Pendawa XXV "Bersatu, Berkarakter, Bertanggung Jawab" yang disampaikan langsung oleh pengurus Wanapalhi.

Selang beberapa waktu berlalu, peserta Pendawa XXV diberikan pembekalan materi dasar yang ada di Wanapalhi. Materi-materi tersebut meliputi Keorganisasian, Navigasi, Survival, Manajemen Perjalanan (MP), Search and Rescue (SAR), Pertolongan Pertama Gawat Darurat Medis (PPGDM), dan Tali Temali. Pemberian materi ini bertujuan untuk membekali peserta Pendawa XXV dengan pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam berorganisasi maupun kegiatan alam terbuka.

Pada Senin, 4 November 2024 peserta Pendawa XXV mengikuti kegiatan materi ruangan yang bertempat di Gedung Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI). Materi pertama yang disampaikan adalah Keorganisasian dengan Ketua Umum Wanapalhi, Muhammad Hamonangan sebagai pemateri. Kehadirannya memberikan kesan tersendiri karena materi disampaikan secara langsung kepada peserta Pendawa XXV. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta Pendawa XXV dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur Keorganisasian.

Gambar 2: Pembekalan Materi Keorganisasian

“Sebuah kapal yang isinya ada 24 orang, jika yang mendayung hanya 2 atau 3 orang, maka kapal tersebut tidak akan jalan. Namun, jika sebuah kebersamaan ditingkatkan, maka kapal tersebut akan jalan. Tanamkan dalam diri kita, jika bukan kita siapa lagi?” ujar Muhammad Hamonangan.

Keesokan harinya, pada Senin, 5 November 2024 peserta Pendawa XXV mengikuti pembekalan materi Navigasi yang disampaikan langsung oleh Letda Inf Kosmas Afridon Lbu dari Staf Operasi Korem 031/WB. Dalam sesi ini, peserta Pendawa XXV diperkenalkan cara menggunakan kompas serta teknik membaca peta dengan benar sebagai panduan orientasi di medan terbuka. Materi ini menjadi bekal penting untuk membantu peserta Pendawa XXV dalam menentukan arah dan tujuan pada peta maupun medan sebenarnya.

Gambar 3: Pembekalan Materi Navigasi

Rangkaian pembekalan materi berlanjut pada Rabu, 6 November 2024 dengan materi Survival yang menjadi bekal yang dibutuhkan dalam menghadapi situasi kurang menguntungkan dan bertahan hidup di alam bebas. Kami diajarkan oleh instruktur Rahmat Prakarsya anggota WANADRI, yang membagikan pengalaman lapangannya dalam menghadapi situasi ekstrem. Melalui cerita-cerita inspiratif dan instruksi yang jelas, kami diajarkan berbagai cara efektif untuk menghadapi situasi yang tidak memungkinkan.

Gambar 4: Pembekalan Materi Survival

Pembekalan materi kemudian dilanjutkan pada Kamis, 7 November 2024 dengan materi Manajemen Perjalanan (MP). Materi ini sangat penting karena mencakup berbagai hal mendasar seperti cara mengemas perlengkapan di dalam carrier, perencanaan perjalanan secara matang, pembagian peran (leader, navigator, sweeper, notulen), serta persiapan fisik dan mental. Selain itu, peserta Pendawa XXV juga mempelajari cara melakukan evaluasi pasca perjalanan dan mengelola logistik secara efisien. Instruktur yang memandu pembekalan materi adalah Dandi Andika, Arinda Sukma Dewi, dan Citra Gitania.

Gambar 5: Pembekalan Materi Manajemen Perjalanan (MP)

Rangkaian pembekalan materi berlanjut pada Jumat, 8 November 2024 dengan materi Search and Rescue (SAR). Pada kesempatan ini, kami mendapatkan materi yang disampaikan oleh dua instruktur, yaitu Febri Setiya Utama Budi dan Bagus Al Zikri, S.T. Mereka memberikan pembekalan mengenai cara menemukan dan menyelamatkan korban, melakukan pendataan terhadap korban hilang, serta prosedur tanggap darurat lainnya.

Gambar 6: Pembekalan Materi Search and Rescue (SAR)

Pembekalan materi dilanjutkan pada Sabtu, 9 November 2024 dengan materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat Medis (PPGDM). Pada pertemuan ini, kami diajarkan langsung oleh instruktur Ns. Candra Ahmadi, S.Kep., M.H.Kes., yang berasal dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Kami mempelajari cara melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan baik dan benar, menangani korban yang mengalami patah tulang, serta mengatasi kepanikan saat memberikan pertolongan pertama.

Gambar 7: Pembekalan Materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat Medis (PPGDM)

Hari terakhir pembekalan materi pada Minggu, 10 November 2024 adalah materi Tali Temali. Pematerinya pada pertemuan ini adalah instruktur Sandy, Rehan Alva Saputra, dan Citra Gitania. Kami diajarkan pengetahuan tentang bahan tali, cara membuat simpul, cara merawat tali, serta berbagai teknik lainnya.

Gambar 8: Pembekalan Materi Tali Temali

Setelah mengikuti pembekalan materi selama beberapa hari, peserta Pendawa XXV menjalani ujian terhadap materi yang telah disampaikan dalam ruangan. Kami juga mengikuti simulasi lapangan berdasarkan materi tersebut sebagai persiapan menuju kegiatan Diklat.

Gambar 9: Implementasi Materi Navigasi

Pada Minggu, 17 November 2024 pukul 08.00 WIB, peserta Pendawa XXV mengikuti kegiatan simulasi lapangan yang dilaksanakan di lingkungan Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI). Pada saat kegiatan, hanya 21 orang peserta yang mengikuti simulasi lapangan. Kami dibagi menjadi dua tim, yaitu tim Wana dan tim Palhi. Selama simulasi, kami mengimplementasikan materi Manajemen Perjalanan (MP), Navigasi, Survival, Search and Rescue (SAR), Pertolongan Pertama Gawat Darurat Medis (PPGDM), dan Tali Temali. Simulasi lapangan ini bertujuan untuk mematangkan pemahaman materi serta mempersiapkan peserta sebelum mengikuti Diklat.

Sebelum Diklat dilaksanakan, tentu diperlukan berbagai persiapan untuk melatih ketahanan tubuh. Salah satunya adalah latihan fisik yang telah dijadwalkan oleh instruktur Depri Arpinsya. Latihan fisik ini rutin dilaksanakan setiap sore pukul 16.00 WIB, mulai dari bulan November sampai bulan Desember.

Saat latihan fisik berlangsung, kami juga mengikuti kegiatan karantina setiap akhir pekan. Karantina ini bertujuan untuk membangun keakraban dan mempererat rasa kekeluargaan di antara peserta Pendawa XXV. Kegiatan karantina dimulai setiap Jumat pagi pukul 08.00 WIB, di mana seluruh peserta Pendawa XXV berkumpul di Sekretariat Wanapalhi dan pulang pada Minggu pukul 21.00 WIB. Karantina ini berlangsung hingga seluruh peserta diberangkatkan menuju Diklat. Selama karantina, kami juga menyiapkan berbagai kebutuhan untuk Diklat, seperti perlengkapan tim, logistik, dan kebutuhan individu.

Sebelum keberangkatan menuju Diklat, Peserta Pendawa XXV melaksanakan presentasi materi sebagai bentuk pemaparan atas tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari kepada para instruktur. Materi yang dipresentasikan meliputi Manajemen Perjalanan (MP), Navigasi, Search and Rescue (SAR), Pertolongan Pertama Gawat Darurat Medis (PPGDM), Survival, dan Tali Temali. Setiap materi dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan hasil evaluasi, seperti ujian, simulasi, dan kecenderungan minat peserta terhadap materi tertentu. Presentasi dilaksanakan selama dua hari, yakni pada tanggal 6–7 Desember 2024, bertempat di Sekretariat Wanapalhi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta sekaligus mengukur kesiapan sebelum mengikuti kegiatan Diklat.

Gambar 10: Upacara Pelepasan Diklat Peserta Pendawa XXV

Pada Senin, 13 Januari 2025 pukul 05.30 WIB, peserta Pendawa XXV yang awalnya berjumlah 34 orang telah melewati berbagai tahap dan seleksi alam. Kini, hanya tersisa 15 orang peserta yang melanjutkan ke tahap selanjutnya. Para pengurus (instruktur) kemudian berkumpul di Sekretariat Wanapalhi untuk bersiap-siap melakukan perjalanan menuju lokasi Diklat di Sungai Santo, Rantau Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Sebelum berangkat menuju lokasi, seluruh pengurus (instruktur) dan peserta mengikuti upacara Pelepasan Diklat Peserta Pendawa XXV. Acara ini dihadiri oleh Rektor Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI), Dr. Lusiana, M.Kom., Wakil Rektor III, Junadhi, M.Kom., para dosen, serta tamu undangan lainnya.

Diklat Pendawa XXV berlangsung selama tujuh hari, dari Senin, 13 Januari hingga Minggu, 19 Januari 2025, dan diikuti oleh calon anggota Wanapalhi. Kami berangkat dari Pekanbaru menggunakan truk milik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), lalu melanjutkan perjalanan menuju lokasi utama yang berada di kawasan Hutan Lindung. dalam bawah bimbingan para instruktur, kami mengimplementasikan materi yang telah diajari di alam terbuka, serta kerja sama tim. kegiatan dimulai sejak subuh dan berlangsung hingga malam, dengan berpindah dari satu camp ke camp lainnya sesuai tahapan yang telah ditetapkan. Sepanjang kegiatan, kami menghadapi berbagai tantangan medan dan cuaca, yang mengharuskan kami beradaptasi dengan cepat dan saling menjaga kekompakan.

Akhir rangkaian kegiatan, kami mengikuti malam keakraban di Camp Induk, kami makan bersama dan saling berbagi cerita tentang pengalaman selama enam hari berada di hutan. malam keakraban ini bertujuan agar kami lebih akrab, saling mengenal, serta mempererat silaturahmi antara peserta dan pengurus. Camp Induk juga dihadiri oleh perintis, anggota kehormatan, dan tamu undangan. Setelah kegiatan selesai, kami diarahkan kembali ke bivak untuk beristirahat.

Gambar 11: Malam Keakraban

Pada Minggu, 19 Januari 2025, kami kembali melanjutkan rangkaian kegiatan akhir Diklat. Pagi itu, suasana penuh kehangatan terasa saat kami sarapan bersama, menikmati momen kebersamaan setelah melewati hari-hari penuh tantangan. Setelah sarapan, perintis menyampaikan filosofi, nilai, dan makna menjadi bagian dari keluarga besar Wanapalhi, yang semakin menumbuhkan rasa bangga di hati kami. Rangkaian kegiatan ditutup dengan upacara Pelantikan Pendawa XXV yang diberi nama Arunika Bhaskara, yang berarti "Cahaya Matahari Pagi". Upacara berlangsung dengan khidmat dan penuh haru, ditandai dengan pemberian scarf hijau tua dan nomor induk anggota. Momen ini menjadi puncak perjalanan kami, mengukir kenangan manis dan mempererat ikatan sebagai keluarga baru dalam Wanapalhi.

Perjalanan kami sebagai peserta Pendawa XXV memang singkat, hanya berlangsung kurang lebih empat bulan. Namun, dalam waktu singkat itu, kami menemukan keluarga baru dan pengalaman yang tidak pernah kami lalui sebelumnya. Perjuangan yang dilakukan bersama-sama penuh dengan air mata dan keringat, namun hasilnya sangat memuaskan. Kami menyadari bahwa untuk mencapai hal besar, kami harus melewati rintangan yang besar pula. Selesainya Pendawa XXV bukan berarti selesainya perjuangan kami.

Gambar 12: Upacara Pelantikan Pendawa XXV (Arunika Bhaskara)

"Dengan cahaya matahari yang menerangi jalan, kita mulai petualangan baru dengan gagah dan berani, kita hadapi setiap tantangan dengan keberanian dan kebijaksanaan. Pastinya dari dukungan keluarga besar Wanapalhi selama Pendawa XXV telah menjadi kompas yang menuntun arah, dan juga telah menerima kami menjadi bagian dari keluarga Wanapalhi. Arunika Bhaskara mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan kebersamaan ini. Mari kita terus pupuk rasa kekeluargaan ini, kita capai tujuan yang kita impikan, dan jangan biarkan keluarga yang kita bangun runtuh hanya karena badai yang datang, kita ini keluarga, kita bisa hadapi badai itu dengan bersama. Mari kita mulai perjalanan ini dengan semangat yang membara, dan jadikan setiap langkah sebagai langkah menuju kemenangan!"

“Sampai Jumpa di perjalanan berikutnya…”

SALAM LESTARI!
“TAKKAN HUTAN HILANG DI BUMI”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *